Berita Details
- Home
- Berita Details
- pengembangan ukm “raja teh” di kabupaten jepara
pengembangan ukm “raja teh” di kabupaten jepara

Kebijakan pemberdayaan UKM dalam secara umum diarahkan untuk mendukung upayaupaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, serta revitalisasi pertanian dan perdesaan, yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam tahun 2006. Tantangan industrialisasi dan perdagangan bebas menuntut penguatan pelaku bisnis di pedesaan menggunakan model-model baru dengan mempertimbangkan aspek budaya dan struktur strategis pembangunan. Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 menuntut pelaku bisnis termasuk UKM harus meningkatkan daya saing. Produk yang dihasilkan harus memiliki keunggulan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan produk dari negara lain. Jika tidak memiliki keunggulan maka produk lokal akan sulit bersaing dan Indonesia hanya akan menjadi pasar sasaran dari produk - produk luar negeri. Peran serta pemerintah sangat diperlukan dalam mempersiapkan UKM menghadapi MEA melalui pengembangan tiga P: pendampingaan yang dapat menggerakkan partisipasi total masyarakat, penyuluhan dapat merespon dan memantau perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dan pelayanan yang berfungsi sebagai unsur pengendali ketepatan distribusi asset sumberdaya fisik dan non fisik yang diperlukan masyarakat (Vitalaya, 2000).
Penguatan UMKM pada aspek tekhnis terkait dengan bagaimana mereka dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk proses produksi seoptimal mungkin. Sumber daya yang dimaksud bukan hanya berbasis sumber lokal namun penggunaan tekhnologi penunjang proses produksi juga diperlukan. Salah satu kelemahan dari UMKM adalah masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan tekhnologi sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Kabupaten Jepara bila dibandingkan dengan daerah-daerah dipantai utara lainnya, ternyata merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi lebih. Potensi ini mencakup kekayaan alam, letak geografis, maupun sumber daya manusianya. Sampai saat ini, potensi - potensi tersebut telah dimanfaatkan secara nasional bahkan pada tingkat internasional.
Adapun potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Jepara adalah :
1. Di Jepara banyak usaha atau industri yang sudah “Go International†, seperti industri
ukir- ukiran , kain troso dan monel. Hasil dari usaha tersebut telah dipasarkan keluar
negeri.
2. Di Jepara telah didirikan Balai Perikanan Air Payau.
3. Di Jepara akan ada Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
4. Adanya Wisata Bahari dan Taman Laut Nasiona; di kepulauan Karimunjawa.
5. Dibidang perikanan Jepara sering dikunjungi tenaga ahli dan konsultan dari luar negeri.
6. Di Jepara banyak terdapat tempat wisata seperti :
- Bangunan Wali atau Masjid di Mantingan
- Benteng Portugis
- Peninggalan dan makam RA Kartini
- Wisata Pantai Tirta Samudra Bandengan
- Teluk Awur
“Raja Teh†merupakan salah satu merek dagang yang diproduksi oleh CV. Indovita Surya Abadi yang memproduksi minuman botol yang berada di kabupaten jepara yang beralamat di Jalan Raya Lingkar Pecanganan, Pulodarat RT. 16 RW. 002 Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. “Raja Teh†ini merupakan salah satu UMKM di Kabupaten Jepara dengan teh botol yang merupakan hasil produksi UMKM ini. Pabrik ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 25 karyawan. Mereka merupakan penduduk sekitar pabrik. Produksi teh botol ini belum dilakukan secara komputerisasi.
Mesin- mesin yang ada masih dioperasikan secara manual, hanya dioperasikan dengan mesin listrik saja. Produk ini belum menjangkau daerah yang luas hanya sekitar Jepara dan Demak saja. Hal ini karena pabrik ini hanya beroperasi jika ada pesanan yang datang. Pemasaran yang masih terbatas ini dikarenakan sumber daya manusia yang belum maksimal dalam mengelola usaha ini. Dengan potensi daerah Jepara yang terdapat banyak pabrik dan tempat wisata seharusnya “Raja Teh†ini bisa dipasarkan secara maksimal.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pelatihan untuk mengembangkan UKM “Raja Teh†agar dapat berkembang menjadi usaha menengah dan dapat membuka lapangan kerja bagi sekitarnya. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran, penggunaan Bahasa Inggris dalam hal surat menyurat sebagai sarana untuk melakukan penawaran ke perusahan atau pabrik yang berada di Jepara dan sekitarnya yang dipimpin oleh orang asing dan juga pelatihan pembuatan desain kemasan dengan tujuan membuat produk lebih menarik.
Pelatihan ini dilaksanakan di pabrik "Raja Teh" yang beralamat Jalan Lingkar Pecangaan, Pulodarat 16/02 Kec. Pecangaan. Kab. Jepara oleh Novita Kusumaning Tyas, S.Pd, M.Pd, Nining Fitriani, S.Pd, M.Pd, Dr. Julitta Dewayani, S.S, M.M, Effendi, S.Kom, M.Kom, Eni Endaryanti,S.Kom,M.Si dan Santi Widiastuti, S.T, M.T
